Ornamen Kesunyiasn




Ornamen Kesunyian 


Oleh: Yoyong Amilin 


Halaman : 84p 


Penerbit: Bisnis2030 

Bahasa : Indonesia 


Rp.31.000,- 

Pemesanan bisa langsung ke penulis 0838 9590 3342 atau ke penerbit 

BEBERAPA ENDORSMEN: 

Keistimewaan Yoyong Amilin adalah kelancarannya berkisah dalam puisi-puisinya yang memang cenderung naratif. Diksi dan retorika yang Yoyong pilih juga tidak akan menyulitkan pembaca awam atau mereka yang baru saja memutuskan untuk menyukai sastra. Karena kecenderungannya untuk berkisah maka puisi-puisi Yoyong juga bisa disebut sebagai benang merah antara puisi dan prosa. Hebatnya lagi, Yoyong bisa membuat puisi-puisi bertema religius menjadi enak (baca:tidak berat) dibaca, sama enaknya seperti saat membaca puisi-puisinya yang bertema cinta dan erotisme yang halus. 

Iwan "Bung Kelinci" 

Dosen & Penulis 

Buku kumpulan puisi Yoyong Amilin kali ini bercerita banyak hal, mulai dari tingkah polah manusia yang amat pribadi, sampai dengan demokrasi dan negara. Bait-bait puisinya juga disampaikan dalam berbagai variasi gaya mulai dari yang pendek-pendek, berbaris sampai dengan bait yang ditulis mirip prosa, seolah tanpa membedakan antara satu bait dengan bait berikutnya. Bagi penyair yang masih semuda Ayong tentu ini akan memberikan warna penjelajahan yang kelak kemudian hari akan menjadi pondasi dalam perjalanan kepenyairannya. Pondasi yang kaya akan berbagai makna kehidupan seperti yang tercermin dalam gaya penulisan maupun cara bertutur yang terkadang menertawakan diri sendiri maupun orang lain, seperti pada satu puisinya : demokrasi, puisi ini menggelitik dan penuh misteri apalagi bait hanya berisi satu kata : h...a...n...y...a.... Sip sip selamat berkreasi, selalu. amin. 

Atik Bintoro 

Penyair & Peneliti LAPAN 

Sebagai seorang dosen, saya terkesima membaca hasil karya ini, yang ditulis seorang muda bernama yoyong. Ia mengalirkan rasa hati dan jiwanya, melalui renungan dan pemikirannya yang dalam, tentang kehidupan di sekitar dirinya. 

Saya terkesima, di hiruk-pikuknya kehidupan yang pragmatis saat ini, terutama di lingkungan muda, ternyata masih ada yang berselimut idealisme. Ia mengemukakan keresahan, kecintaan, dan kerinduan jiwanya yang dalam, tentang makna sebuah ke indahan. 

Ia mengungkapkan semua itu, melalui hasil karyanya yang nyata di hadapan para pembaca yang budiman. Semoga….. 

Ibrahim M. Diah 

Dosen

Tidak ada komentar:

Acara Karnaval Hut RI ke 67 Tahun 2012